Hipertensi (Silent Killer)

Semangat pagi.
Salam sehat semuanya, kita tentu sering mendengar penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kita sering tidak menyadari bahwa kita telah terkena penyakit hipertensi, hal ini dikarenakan hipertensi kerap kali tidak menunjukkan atau menimbulkan gejala. tetapi, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Jadi, pada kesempatan kali ini, kita membahas apa itu hipertensi?, bagaimana gejala yang muncul pada penderita penyakit hipertensi? dan bagaimana upaya yang dapat dilakukan dalam pengendalian penyakit hipertensi?.
* Apa sih penyakit hipertensi itu?
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian prematur di dunia. Organisasi kesehatan dunia ( World Health Organization/WHO) mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia. Dari sejumlah penderita tersebut, hanya kurang dari seperlima yang melakukan upaya pengendalian terhadap tekanan darah yang dimiliki. Tidak semua penderita hipertensi menyadari penyakit yang dideritanya. Hal ini yang membuat hipertensi kerap disebut sebagai “silent killer”atau “pembunuh senyap”. Hipertensi menjadi ancaman kesehatan masyarakat karena potensinya yang mampu mengakibatkan kondisi komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal.
Dari data Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan RI, 2019 provinsi masuk ke 27 terbanyak penyakit hipertensi, pada data 10 penyakit terbanyak di puskesmas se- NTB hipertensi jadi urutan nomor 1 berdasarkan data dinas kesehastan kabupaten/kota tahun 2021. Sedangkan dalam data penyakit hipertensi Kota Bima tahun 2020 yang telah mendapatkan pelayanan kesehatan mencapai 7.895 pasien.
* Bagaimana gejala yang muncul pada penderita penyakit hipertensi?
Tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan ciri, tanda, atau gejala tertentu. Adapun satu-satunya cara untuk mengetahui darah tinggi adalah melalui tes tekanan darah. Bila tekanan darah Anda berada di bawah 120/80 mmHg, maka anda memiliki tekanan darah normal, tetapi bila tekanan darah Anda mencapai 140/90 mmHg atau lebih, maka anda sudah tergolong hipertensi.
Meskipun tidak memiliki tanda atau gejala yang jelas, beberapa orang dengan riwayat hipertensi kerap mengeluhkan beberapa gejala. Adapun gejala yang sering dikaitkan dengan hipertensi dan paling umum dirasakan :
• Mual
• Muntah
• Sakit kepala
• Mimisan
• Sesak napas
• Nyeri dada
• Gangguan penglihatan
• Telinga berdenging
• Gangguan irama jantung
• Darah dalam urine
* Bagaimana upaya yang dapat dilakukan dalam pengendalian penyakit hipertensi?
Pengendalian hipertensi bertujuan untuk mencegah dan menurunkan probabilitas kesakitan, komplikasi, dan kematian. Langkah ini dapat dikelompokkan menjadi pendekatan farmakologis dan non farmakologis.
*Pendekatan farmakologis
Pendekatan Farmakologis merupakan upaya pengobatan untuk mengontrol tekanan darah penderita hipertensi yang dapat diawali dari pelayanan kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas atau klinik.
*Pendekatan Non Farmatologis
Sedangkan, untuk pendekatan Non Farmatologis lebih kepada melakukan pola hidup sehat. Gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam penanganan pasien tersebut. Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight atau obesitas. Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension), perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium, rendah natrium, olahraga, dan mengurangi konsumsi alkohol.
Dari penjelasan diatas, dapat kita lihat bersama bagaimana berbahayanya penyakit hipertensi tersebut. Jadi sahabat healthy semua, yuk mari kita bersama selalu menjaga kesehatan kita dengan melakukan pola hidup sehat.
___________________________
HUMAS RSUD KOTA BIMA
Melayani Dengan Hati